Senin, 04 September 2017

Ternyata Dibalik Kasus Penghapusan Serikat Kerja !!!!

 Pimpinan universal Serikat Pekerja Forum Komunikasi Pekerja Damri Bersatu( SP FKPDB), Wahyu Permana memberi tahu 2 pejabat Perum Damri ke Bareskrim Polri. Kedua pejabat tersebut diprediksi sudah menghapus serikat kerja yang terdapat di Perum Damri.

2 pejabat yang dilaporkan tersebut merupakan Direktur Utama( Dirut) Perum Damri, Sarmadi Usman serta Direktur Keuangan serta Universal( Dirkum) Perum Damri, Sadio Sardi. Bagi Wahyu penghapusan ini tidak cocok dengan undang- undang serikat kerja nomer 21 tahun 2000 pasal 28 serta pasal 43 tentang proteksi hak berorganisasi.

" Direksi Perum Damri menghasilkan pesan keputusan( SK) union busting ialah penghangusan serikat pekerja. Perihal ini memanglah sangat berlawanan dengan undang- undang nomer 21 pasal 28 serta pasal 43 tentang pengehangusan serikat kerja," kata Wahyu di Bareskrim Polri gedung KKP, Gambir, Senin( 4/ 9/ 2017).

Wahyu dipindahkan oleh Perum Damri ke cabang Merauke. Wahyu berpikiran pemindahan dirinya ialah upaya dari Perum Damri buat membungkam serikat kerja. Penghapusan serikat kerja pula buat membungkam proses perdata yang dilaporkan oleh seseorang anggota serikat kerja atas dugaan pengabaian tunjangan yang dicoba oleh Perum Damri.

" Dia selaku pimpinan universal penerima kuasa dari 59 orang( pensiunan) malah dimutasi ke Papua sehingga gugatan pesangon yang 4 koma sekian miliyar terancam tidak fokus ataupun terancam terbengkalai," ucap kuasa hukum Wahyu, Agus Dwi Wuryanto.

Wahyu membagikan fakta kepada polisi berbentuk Pesan Penjelasan mutasi, Pesan Penjelasan penyusutan jabatan, serta undangan persidangan tripartit di dinas tenaga kerja kota Bandung.

Pihak Damri ataupun 2 orang yang dipolisikan belum berpendapat menimpa pelaporan ini.


Bom Canggih Korut tidak Meninggalkan Radiasi

 Jepang serta Cina tidak mengetahui radiasi sehabis Korea Utara( Korut) melaksanakan uji coba nuklir terkini. Timbul kekhawatiran terbentuknya kebocoran radioaktif sehabis Cina mengetahui terdapatnya bebatuan yang runtuh dikala uji coba diselenggarakan di dasar tanah.

Jepang juga mengerahkan 3 jet militer, yang diucap selaku pesawat pengendus, yang bertugas buat mengecek radiasi usai Korut mengkonfirmasi uji coba bom hidrogen pada Pekan( 3/ 9). Angkatan Hawa Jepang sudah mengambil ilustrasi hawa di dekat posisi uji coba nuklir Korut.

" Tidak terdapat perihal istimewa yang ditemukan dari pos- pos pemantauan di segala daerah negeri ini," tegas juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga.

Dalam statment yang terpisah, Departemen Area Cina pula melaporkan tingkat radiasi di dekat perbatasan Korut masih wajar.

" Hasil pemantauan memperjelas kalau uji coba nuklir Korea Utara, sepanjang ini, tidak berakibat apapun terhadap area ataupun publik kita," demikian statment formal Departemen Area Cina.

Otoritas Keselamatan Nuklir Cina, pula melaporkan tidak mengetahui material radioaktif di selama perbatasannya dengan Korut. Stasiun pemantauan yang terdapat di 14 posisi, yang tersebar di 4 provinsi di Cina, tidak menampilkan isyarat akibat signifikan terhadap area usai Korut menggelar uji coba nuklir.

Uji coba nuklir Korut yang diklaim mengaitkan bom hidrogen canggih, merangsang gempa bumi berkekuatan 6, 3 Skala Richter( SR). Getaran akibat gempa itu dialami di Korut pula negara- negara tetangganya semacam Jepang, Cina serta Korea Selatan( Korsel).

Otoritas Cina mengetahui gempa kedua, dekat 8 menit sehabis gempa awal menyerang. Gempa kedua itu, diucap otoritas Cina, berkekuatan 4, 6 SR. Dicurigai, getaran gempa kedua dipicu oleh insiden ambruk di dasar tanah, yang merujuk pada runtuhnya bebatuan di dekat posisi uji coba nuklir Korut. Perihal ini lalu merangsang kekhawatiran soal kebocoran radioaktif dari uji coba nuklir Korut itu